Laman

Selasa, 25 Juli 2017

PENGERTIAN WIRAUSAHA DAN KEWIRAUSAHAAN

1. Wirausaha

Pengertian wirausaha:

wirausaha adalah seorang yang berani berusaha secara mandiri dengan mengerahkan segala sumber daya dan upaya meliputi kepandaian mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya, serta mengatur permodalan operasinya untuk menghasilkan sesuatu yang bernilai lebih tinggi.

Beberapa pengertian wirausaha adalah sebagai Berikut

a.       Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian wirausaha sama dengan wiraswasta, yaitu orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya, serta mengatur permodalan operasinya.
b.      Wirausaha adalah pelaku utama dalam pembangunan ekonomi dan fungsinya untuk melakukan inovasi atau kombinasi-kombinasi yang baru untuk sebuah inovasi.
c.       Wirausaha, yaitu melakukan sebuah proses yang disebut creative destruction (pengrusakan yang kreatif) untuk
d.      menghasilkan suatu nilai tambah (added value) guna menghasilkan nilai yang lebih tinggi, sehingga inti dari keterampilan  wirausaha adalah kreativitas.
e.      Wirausaha adalah orang yang berani mengusahakan suatu pekerjaan baik untuk diri sendiri ataupun untuk orang lain.
f.        Menurut Richard Cantillon (1755), entrepreneurial is an innovator and individual developing something unique and new (wirausaha adalah seorang penemu dan individu yang membangun sesuatu yang unik dan baru).
g.       Menurut J.B Say (1803), wirausaha adalah pengusaha yang mampu mengelola sumber-sumber daya yang dimiliki secara ekonomis (efektif dan efisien) dan tingkat produktivitas yang rendah menjadi tinggi.
h.      Menurut Dan Stein dan Jhon F.Burgess (1993), wirausaha adalah orang yang mengelola, mengorganisasikan, dan berani menanggung segala resiko untuk menciptakan peluang usaha dan usaha baru.
i.         Menurut Schumpeter (dalam Bygrave, 1996), wirausaha adalah seorang yang memperoleh peluang  dan menciptakan organisasi untuk mengejar peluang tersebut.
j.        Menurut Mas’ud Machfoedz dan Mahmud Machfoedz (2004), wirausaha adalah seorang inovator yang mampu mengubah kesempatan menjadi sebuah ide yang bisa di jual, dapat memberikan nilai tambah melalui upaya, waktu, biaya, serta kecakapan dengan tujuan mendapatkan keuntungan.

2. Kewirausahaan

Pengertian kewirausahaan:

Kewirausahaan adalah kemampuan seorang manajer resiko (risk manager) dalam mengoptimalkan segala sumber daya yang ada, baik itu materil, intelektual, waktu, dan kemampuan kretivitasnya untuk menghasilkan suatu produk atau usaha yang berguna bagi dirinya dan bagi orang lain.
Pengertian kewirausahaan menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut:

a.       Menurut Robert D.Hisrich, kewirausahaan adalah proses kreatif untuk menciptakan sesuatu yang bernilai lebih tinggi dengan mengoptimalkan segala daya upaya, seperti  mencurahkan waktu, dana, psikologis, dan penerimaan penghargaan atas kepuasan seseorang.
b.      Menurut Peter F.Drucker , kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.
c.       Menurut Stephen Robins, kewirausahaan adalah proses mengejar berbagai peluang untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui inovasi.

d.      Menurut Salim Siagian, kewirausahaan adalah semangat, prilaku dan kemampuan memberikan respon positif kepada peluang untuk mendapatkan keuntungan bagi diri sendiri dan pelayanan yang lebih baik kepada pelanggan/masyarakat, serta menciptakan dan menyediakan produk yang lebih bermanfaat dengan menerapkan cara kerja yang lebih efesien dan efektif, melalui keberanian mengambil resiko, kreatifitas, inovasi dan kemampuan manajemen.

PENGERTIAN SAHAM DAN JENIS SAHAM

Saham sebagai salah satu alternatif media investasi memiliki potensi tingkat keuntungan dan kerugian yang lebih besar dibandingkan media investasi lainnya dalam jangka panjang. Untuk itu Anda perlu mempelajari seluk-beluk investasi saham ini terlebih dahulu, agar Anda bisa terhindar dari kerugian yang tidak seharusnya terjadi. Untuk itu kita harus tau seluk beluk saham, mulai dari pengertian saham dan jenis-jenis saham.

Pengertian saham

Saham adalah surat berharga yang merupakan tanda kepemilikan seseorang atau badan terhadap suatu perusahaan. Pengertian saham ini artinya adalah surat berharga yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT) atau yang biasa disebut emiten. Saham menyatakan bahwa pemilik saham tersebut adalah juga pemilik sebagian dari perusahaan itu. Dengan demikian kalau seorang investor membeli saham, maka ia pun menjadi pemilik atau pemegang saham perusa­haan.


Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas itu adalah pemilik perusahaan yang me­nerbitkan kertas tersebut. Jadi sama dengan menabung di bank, setiap kali kita menabung maka kita akan mendapat­kan slip yang menjelaskan bahwa kita telah menyetor sejum­lah uang. Dalam investasi saham, yang kita terima bukan slip melainkan saham.

Jenis-jenis Saham

Perusahaan dapat menerbitkan 2 jenis saham, yaitu saham biasa dan saham preferen.

Saham Biasa

Saham biasa merupakan pemilik sebenarnya dari perusahaan. Mereka menanggung risiko dan men­dapatkan keuntungan. Pada saat kondisi perusahaan jelek, mereka tidak menerima dividen. Dan sebaliknya, pada saat kondisi perusahaan baik, mereka dapat memperoleh dividen yang lebih besar bahkan saham bonus. Pemegang saham biasa ini memiliki hak suara dalam RUPS (rapat umum pemegang saham) dan ikut menentukan kebijakan perusahaan. Jika perusahaan dilikuidasi, pemegang saham biasa akan membagi sisa aset perusahaan setelah dikurangi bagian pemegang saham preferen.

Apa yang ini?  Tujuan Sistem Akuntansi
Karakteristik Saham biasa adalah sebagai berikut:

Hak suara pemegang saham, dapat memillih dewan komisaris
Hak didahulukan, bila organisasi penerbit menerbitkan saham baru
Tanggung jawab terbatas, pada jumlah yang diberikan saja
Saham Preferen
Selain saham biasa kita juga mengenal adanya saham preferen. Sesuai namanya, saham preferen ini mendapatkan hak istimewa dalam pembayaran dividen dibanding saham biasa.

Karakteristik Saham Preferen adalah sebagai berikut:

Memiliki berbagai tingkat, dapat diterbitkan dengan karakteristik yang berbeda
Tagihan terhadap aktiva dan pendapatan, memiliki prioritas lebih tinggi dari saham biasa dalam hal pembagian dividen
dividen kumulatif, bila belum dibayarkan dari periode sebelumnya maka dapat dibayarkan pada periode berjalan dan lebih dahulu dari saham biasa
Konvertibilitas, dapat ditukar menjadi saham biasa, bila kesepakatan antara pemegang saham dan organisasi penerbit terbentuk

Kapan investor dapat membeli saham?

Seorang investor dapat membeli saham di pasar perdana maupun pasar sekunder. Pada pasar perdana, emiten yang baru go pubtic menawarkan sahamnya kepada investor me­lalui para penjamin emisi dan agen penjual.

Investor dapat membeli langsung melalui para penjamin emisi penerbitan saham tersebut atau melalui agen penjual. Kemudian saham yang dibeli pada pasar perdana dapat di­perjualbelikan melalui pasar sekunder atau di bursa efek me­lalui perusahaan pialang.

Untuk apa membeli saham?

Membeli saham merupakan alternatif lain dalam mengaman­kan dan sekaligus meningkatkan nilai kekayaan (dalam hal ini kekayaan berupa uang). Jadi mengamankan dan mening­katkan kekayaan bisa dalam bentuk berbagai macam, misal­nya: celengan, menyimpan di bank, dibelikan emas, dibelikan tanah, dibelikan apartemen dan masih banyak lagi.

Mengapa harus memilih saham untuk investasi?

Kalau deposito memberikan imbalan (suku bunga), yang tingginya relatif terbatas, katakan 15 % per tahun, tentu kita akan bersedia membeli saham, kalau saham itu mampu memberikan imbalan lebih besar dari 15 %. Jadi memilih investasi pada saham, karena lebih menguntungkan. Sebab kelebihan menabung dengan cara memiliki saham adalah kemampuannya memberikan keuntungan yang tidak ter-hingga. Tidak terhingga ini bukan berarti keuntungan in­vestasi saham biasa sangat besar dalam rupiahnya. Tetapi, tergantung pada perkembangan perusahaan penerbitnya. Apabila, perusahaan penerbit mampu menghasilkan laba yang besar, maka ada kemungkinan para pemegang sahamnya akan menikmati keuntungan yang besar juga.

Karena, dengan laba yang besar itu, bisa diharapkan terse­dia dana yang besar untuk dibayarkan sebagai dividen. Di beragam jenis instrument investasi yang ditawarkan kepada masyarakat. Menyimpan uang bukan hanya deposito bank karena tingkat suku bunganya cenderung terjun bebas. Sambil menyimpan uang, bagaimana cara agar uang Anda “bekerja” mencari laba? Sebaiknya kita pahami jenis-jenis instrumen investasi. Apakah mekanisme transaksi (pembelian dan penjualan) instrument investasi -seperti saham biasa, preferen, obligasi, right issue, waran, dan reksadana mudah atau sukar melakukannya?


TES MASUK KERJA

7 Jenis Psikotes Populer Saat Masuk Kerja dan Solusinya

Oleh Venicka Putri

1.       Jenis tes psikologi penalaran logika Aritmatika

Metode test ini biasanya dipenuhi dengan deretan gambar 2 D hingga 3 D. Bertujuan untuk mengetahui kemampuan seseorang dalam menganalisa dan juga memahami suatu pola tertentu.
Tentunya Jenis tes psikologi yang satu ini sangat berguna hasilnya untuk perusahaan. Karena dengan diketahuinya kemampuan calon karyawannya dalam menganalisa dan memahami pola tertentu, perusahaan bisa mendapatkan karyawan yang sesuai dengan standarisasi yang dibutuhkan.
Cara pengerjaannya juga membutuhkan trik khusus, misalnya
Jangan hanya terfokus saja pada deret hitung atau deret ukur dalam perhitungan, sebaiknya kamu lihat semua angka dengan sisi pandang yang lebih luas. Karena di dalam soal deret angka yang panjang, 3 sampai 5 angka yang kamu lihat tidak menjamin bisa memberi jawaban dengan benar.
Jangan sia-siakan waktumu dengan terfokus pada soal saja, karena tetap perlu diingat bahwa waktumu terbatas.

2.       Jenis tes psikologi “Test Wartegg”

Terlihat sekilas nama tes yang satu ini agak menggelikan. Namun sebenarnya dinamakan test wartegg karena penemunya yang bernama Ehrig Wartegg seorang psikolog yang berasal dari Jerman.
Di dalam tes ini kamu akan menemukan 8 kotak dengan pola yang berbeda. Biasanya kotak-kotak tersebut mengandung pola titik, garis lurus berjejeran, garis tegak lurus, garis melengkung, dua garis tidak beraturan, kotak hitam kecil, garis melengkung, jajaran titik yang melingkar, dan masih banyak lainnya.
Pola-pola tersebut memiliki arti yang berbeda, berikut beberapa pengantiaan dari tiap pola tersebut :
Titik Kecil : Menggambarkan kelincahan, atau pusat dari sesuatu
Garis Lurus Berjejeran : Keinginan untuk memperbaiki diri, cobalah untuk menggambar tangga
Garis Tegak Lurus : Menggambarkan ketepatanmu dalam memecahkan masalah
Garis Melengkung : Kebijaksanaan dan juga kebesaran
Kotak Hitam Kecil : Mencerminkan Konstruksi yang begitu kuat.
Jajaran Titik :Perlakuan Hati-hati terhadap suatu hal atau benda
Cara pengerjaanya untuk bisa lulus dari tes yang satu ini cukup mudah, berikut caranya :

Sebisa mungkin usahakan kertas ujian kamu dalam kondisi bersih
Jika akan memulai mengerjakan tes ini, sebaiknya jangan memulai dari kotak nomer 5. Karena dalam ilmu psikologis, kemungkinan orang (laki-laki) yang mengerjakan dari kotak nomer 5 memiliki kelainan seksual.
Sebaiknya kerjakan test yang satu ini secara berurutan atau jangan terlalu berantakan. Misal 1-2-5-4-3-6-8-7
Pahami makna dan arti dari tiap pola terlebih dahulu

3.       Jenis tes psikologi “Analog Verbal Test“

Tes ini biasanya terdiri dari 40 soal, dimana soal-soal tersebut berisi antonim/sinonim/analog dari suatu kata. Fungsi dari tes ini yaitu untuk mengetahui kemampuan seseorang dalam menghadapi suatu kondisi. Selain itu juga berfungsi untuk penilaian seberapa jauh kamu menerka dan memahami sebab-akibat pada suatu permasalahan.
Untuk cara pengerjaannya cukup mudah yakni selalu berkonsentrasi dan selalu gunakan logika kamu. Namun apabila kamu memiliki masalah dengan dua hal tersebut, ada cara lain untuk lulus dari tes yang satu ini. Yakni membypass dengan cara hafalkan beberapa contoh soalnya. Karena sering sekali soal yang diberikan dalam tes ini relatif sama.

4.        Jenis tes psikologi DAM ( Draw A Man ) Test

Sesuai dengan arti dalam Bahasa Indonesia, yakni kamu diharuskan mengerjakan tes menggambar seorang manusia. Setelah itu deskripsikan jenis kelamin, usia, dan juga aktifitas di dalam gambar tersebut. Hasil atau fungsi dari tes yang satu ini yakni untuk mengetahui kepercayaan diri seseorang, tanggung jawabnya, ketahanan dan juga kestabilannya dalam bekerja.
Sekarang untuk cara pengerjaannya ada dua, yang pertama gambarlah seseorang yang sedang dalam keadaan melakukan aktifitas seperti misal pak guru yang sedang mengajar didepan kelas, pak tani yang sedang mengolah sawah, eksmud yang terlihat memegang koper, dan lain sebagainya. yang kedua jangan pernah hanya menggambar separuh badan (dari pinggang ke atas) alias gambarlah orang secara utuh dari ujung rambut hingga ujung kaki. Dan usahakan detail gambar

5.       Edwards Personal Preference Schedule atau disingkat EPPS test

Jenis tes yang kelima ini biasanya disebut tes EPPS, dimana fungsi dari tes ini yakni menunjukkan jati diri dan kepribadian seseorang secara lebih detail. Tes ini terdiri dari 225 nomor soal, yang di dalam masing-masing soal hanya terdapat dua pilihan jawaban seperti A atau B. Pilihan yang kamu pilih biasanya menunjukkan atau sesuai dengan kepribadian kamu.
Perlu diingat, semua soal harus kamu jawab walaupun diantara pilihan itu tidak menunjukkan diri kamu yang sebenarnya. Karena dalam tes ini tidak ada jawaban yang benar atau salah, melainkan setiap jawaban akan menunjukkan kepribadian kamu yang sebenarnya. Tujuannya sendiri, tes EPPS yakni untuk bisa menyaring orang-orang yang memiliki kepribadian sesuai dan pastinya diharapkan perusahaan itu sendiri.
Kunci pengerjaannya pun hanya ada satu yakni, jangan pernah bohongi diri kamu sendiri dalam kata lain bersikaplah jujur dan apa adanya walaupun itu menuntut kamu menunjukkan kekurangan diri sendiri. Beberapa kali pilihan akan diulang pada nomer yang di acak tentunya, dan disitulah ujian kejujuranmu akan terlihat.

6.       Kraeplien/Pauli test

Tes yang satu ini terdiri dari gugusan angka yang tersusun membujur atau dari atas ke bawah dalam bentuk lajur. Biasanya kamu akan diminta untuk menambahkan atau menjumlahkan dua angka dengan waktu yang telah ditentukan untuk setiap kolomnya. Tes ini memiliki fungsi untuk menilai tingkat ketahanan, konsistensi, ketelitian, sikap terhadap tekanan, penyesuaian diri, dan juga kecepatan mengerjakan pekerjaan.
Berikut cara pengerjaannya untuk tes yang satu ini :
Jangan pernah kamu melakukan cheating waktu maupun hasil dari penjumlahan. Jika kamu sampai melakukannya, itu akan membuat kamu merugi. Selain waktu pengerjaanmu akan terbuang, hal ini juga membuat grafik penjumlahanmu tidak alami.
Diwajibkan menggunakan pensil biasa atau pulpen dibandingkan jika kamu menggunakan pensil mekanis. Karena di saat ujung pensil mekanis tersebut habis, tentunya kamu akan membutuhkan waktu sepersekian detik untuk me-reloadnya. Memang tidak seberapa jika hanya sekali, namun jika berkali-kali tentunya kalkulasi waktu yang terbuang akan terlihat banyak.
Yang terakhir dan yang paling penting yakni selalu berkonsentrasi. Di awal pengerjaannya mungkin kamu akan bisa menjaga konsentrasi, namun biasanya pada pertengahan atau menjelang akhir tes konsentrasi akan mulai menurun. Usahakan selalu kendalikan dirimu dalam menghemat tenaga, sehingga konsentrasi akan stabil hingga akhir tes.

7.       Tes psikologi “Test Army Alpha Intelegence”

Terdapat 12 soal dengan kombinasi deret angka dan juga deret bentuk. Antara soal yang satu dengan yang lain terkadang akan saling berhubungan. Fungsinya tes ini yakni mengukur kemampuan daya tangkap kamu dalam melaksanakan dan menerima perintah atau instruksi, cepat atau lambat.
Selalu fokuskan konsentrasi kamu pada perkataan narator, selain karena waktu yang terbatas narator pun tidak akan pernah mengulang instruksinya. Satu hal lagi, sabar dalam menjawab. Jangan pernah memotong narator memberikan instruksi dan jangan terburu-buru untuk menjawabnya.
Dari beberapa tips pengerjaan soal psikotes diatas ada satu hal lagi yang perlu kamu ketahui. Yakni Learning By Doing, ya belajar dari apa yang pernah kamu lakukan. Yang berarti dalam hal ini, belajarlah dari pengalaman kamu sebelumnya dalam menghadapi ujian psikotes. Cobalah untuk introspeksi segala kesalahan yang seharusnya tidak terjadi lagi di ujianmu yang akan datang.
Misalnya latihlah dirimu untuk menghadapi kesalahan atau kesulitan dalam menghadapi soal psikotes. Selain itu membaca ulang atau mencoba mencari materi psikotes untuk refreshment. Ditambah dengan persiapan fisik dan mental yang harus selalu terjaga, sehingga esok hari kamu bisa menyelesaikan ujian psikotesmu dengan maksimal.
Skema seperti diatas tentunya akan sangat membantu kamu dalam menghadapi ujian psikotes ke depannya. Karena soal-soal psikotes sendiri seharusnya jangan anda jadikan momok, lambat laun pasti soal-soal psikotes akan menjadi suatu hal yang tidak asing untuk kamu.
Percaya diri dan optimisme yang tinggi juga harus kamu miliki dalam setiap akan menghadapi ujian psikotes. Karena persiapan fisik dan mental dalam menghadapi soal psikotes juga tidak akan sempurna tanpa rasa percaya diri. Suges yang diberikan dari rasa percaya diri yang kamu miliki tentunya akan membawa dampak positif.
Kesimpulan akhir untuk semunya adalah buang jauh ketakutan atau rasa pesimis kamu, jika itu tidak kamu lakukan pasti kamu akan merasa kesulitan dalam mengerjakan psikotes tersebut. Selalu mencoba kendalikan diri mulai dari ego, pengendalian porsi penggunaan tenaga atau fisik, pola pikir, kejujuran dan segala hal yang sekiranya akan berimbas negatif di saat kamu akan menghadapi ujian psikotes perlu kamu persiapkan secara matang.
Biasanya setelah kamu lolos tes psikologi, maka tahapan selanjutnya masuk pada wawancara kerja. Kamu akan di uji dengan berbagai pertanyaan wawancara kerja.


BANKING

TUJUAN DAN TUGAS BANK INDONESIA

:: Tujuan Tunggal

Dalam kapasitasnya sebagai bank sentral, Bank Indonesia mempunyai satu tujuan tunggal, yaitu mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Kestabilan nilai rupiah ini mengandung dua aspek, yaitu kestabilan nilai mata uang terhadap barang dan jasa, serta kestabilan terhadap mata uang negara lain.
Aspek pertama tercermin pada perkembangan laju inflasi, sementara aspek kedua tercermin pada perkembangan nilai tukar rupiah terhadap mata uang negara lain. Perumusan tujuan tunggal ini dimaksudkan untuk memperjelas sasaran yang harus dicapai Bank Indonesia serta batas-batas tanggung jawabnya. Dengan demikian, tercapai atau tidaknya tujuan Bank Indonesia ini kelak akan dapat diukur dengan mudah.

:: Tiga Pilar Utama   

Untuk mencapai tujuan tersebut Bank Indonesia didukung oleh tiga pilar yang merupakan tiga bidang tugasnya. Ketiga bidang tugas tersebut perlu diintegrasi agar tujuan mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah dapat dicapai secara efektif dan efisien. berikut tugas dan fungsi Bank Indonesia yang telah dituangkan dalam bentuk gambar berisi tiga pilar.

PILAR 1. MENETAPKAN DAN MELAKSANAKAN KEBIJAKAN MONETER

Sebagai otoritas moneter, Bank Indonesia menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Arah kebijakan didasarkan pada sasaran laju inflasi yang ingin dicapai dengan memperhatikan berbagai sasaran ekonomi makro lainnya, baik dalam jangka pendek, menengah, maupun panjang.
Implementasi kebijakan moneter dilakukan dengan menetapkan suku bunga (BI Rate).

Perkembangan indikator tersebut dikendalikan melalui piranti moneter tidak langsung, yaitu menggunakan operasi pasar terbuka, penentuan tingkat diskonto, dan penetapan cadangan wajib minimum bagi perbankan.

Pendekatan pegendalian moneter secara tidak langsung ini telah dilakukan sejak 1983 dengan mekanisme operasional yang disesuaikan dengan dinamika perkembangan pasar uang di dalam negeri.



:: Operasi Pasar Terbuka 

Operasi Pasar Terbuka (OPT) dilaksanakan untuk mempengaruhi likuiditas rupiah di pasar uang, yang pada gilirannya akan mempengaruhi tingkat suku bunga. OPT dilakukan melalui dua cara, yaitu melalui penjualan Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan Intervensi Rupiah.
Penjualan SBI dilakukan melalui lelang sehingga tingkat diskonto yang terjadi benar-benar mencerminkan kondisi likuiditas pasar uang. Sedangkan kegiatan intervensi rupiah dilakukan oleh Bank Indonesia untuk menyesuaikan kondisi pasar uang, baik likuiditas maupun tingkat suku bunga.

:: Penetapan Cadangan Wajib Minimum

Kebijakan ini mewajibkan setiap bank mencadangkan sejumlah aktiva lancar yang besarnya adalah persentasi tertentu dari kewajiban segeranya. Saat ini, kebijakan ini tertuang dalam ketentuan Giro Wajib Minimum (GWM) sebesar 5% dari dana pihak ketiga yang diterima bank, yang wajib dipelihara dalam rekening bank yang bersangkutan di Bank Indonesia.
Apabila Bank Indonesia memandang perlu untuk mengetatkan kebijakan moneter maka cadangan wajib tersebut dapat ditingkatkan, dan demikian pula sebaliknya. 

:: Peran sebagai Lender of The Last Resort

Bank Indonesia juga berfungsi sebagai lender of the last resort. Dalam melaksanakan fungsi ini, Bank Indonesia dapat memberikan kredit atau pembiayaan berdasarkan prinsip syariah kepada bank yang mengalami kesulitan likuiditas jangka pendek yang disebabkan oleh terjadinya mismatch dalam pengelolaan dana. Pinjaman tersebut berjangka waktu maksimal 90 hari, dan bank penerima pinjaman wajib menyediakan agunan yang berkualitas tinggi serta mudah dicairkan dengan nilai sekurang-kurangnya sama dengan jumlah pinjaman.

:: Kebijakan Nilai Tukar

Nilai tukar yang lazim disebut kurs, mempunyai peran penting dalam rangka tercapainya stabilitas moneter dan dalam mendukung kegiatan ekonomi. Nilai tukar yang stabil diperlukan untuk terciptanya iklim yang kondusif bagi peningkatan kegiatan dunia usaha.
Secara garis besar, sejak tahun 1970, Indonesia telah menerapkan tiga sistem nilai tukar, yaitu sistem nilai tukar tetap mulai tahun 1970 sampai tahun 1978, sistem nilai tukar mengambang terkendali sejak tahun 1978, dan sistem nilai tukar mengambang bebas (free floating exchange rate system) sejak 14 Agustus 1997.
Dengan diberlakukannya sistem yang terakhir ini, nilai tukar rupiah sepenuhnya ditentukan oleh pasar sehingga kurs yang berlaku adalah benar-benar pencerminan keseimbangan antara kekuatan penawaran dan permintaan.
Untuk menjaga stabilitas nilai tukar, Bank Indonesia pada waktu-waktu tertentu melakukan sterilisasi di pasar valuta asing, khususnya pada saat terjadi gejolak kurs yang berlebihan.

:: Pengelolaan Cadangan Devisa

Cadangan devisa merupakan posisi bersih aktiva luar negeri Pemerintah dan bank-bank devisa, yang harus dipelihara untuk keperluan transaksi internasional.
Dalam mengelola cadangan devisa ini, Bank Indonesia lebih mengutamakan tercapainya tujuan likuiditas dan keamanan daripada keuntungan yang tinggi. Walaupun demikian, Bank Indonesia tetap mempertimbangkan perkembangan yang terjadi di pasar internasional, sehingga tidak tertutup kemungkinan terjadinya pergeseran dalam portfolio komposisi jenis penempatan cadangan devisa.
Dalam mengelola cadangan devisa yang optimal, Bank Indonesia menerapkan sistem diversifikasi, baik berdasarkan jenis valuta asing maupun berdasarkan jenis investasi surat berharga. Dengan cara tersebut diharapkan penurunan nilai dalam salah satu mata uang dapat dikompensasi oleh jenis mata uang lainnya atau penempatan lain yang mempunyai nilai yang lebih baik.

:: Kredit Program

Dengan status Bank Indonesia sebagai otoritas moneter yang independen, pemberian kredit program yang selama ini dilakukan selanjutnya berada di luar lingkup tugas Bank Indonesia.
Tugas pemberian kredit program akan dilakukan oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang ditunjuk Pemerintah. Pengalihan tugas ini dimaksudkan agar Bank Indonesia dapat lebih memfokuskan perhatian pada pencapaian sasaran-sasaran moneter serta agar dapat tercipta pembagian tugas yang baik antara Pemerintah dan Bank Indonesia.

PILAR 2. MENGATUR DAN MENJAGA KELANCARAN SISTEM PEMBAYARAN

Sesuai dengan Undang- Undang No. 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia, salah satu tugas Bank Indonesia adalah mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran. Di bidang sistem pembayaran Bank Indonesia merupakan satu-satunya lembaga yang berwenang untuk mengeluarkan dan mengedarkan uang rupiah serta mencabut, menarik dan memusnahkan uang dari peredaran. Disisi lain dalam rangka mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran Bank Indonesia berwenang melaksanakan, memberi persetujuan dan perizinan atas penyelenggaraan jasa sistem pembayaran seperti sistem transfer dana baik yang bersifat real time, sistem kliring maupun sistem pembayaran lainnya misalnya sistem pembayaran berbasis kartu.

Untuk mewujudkan suatu sistem pembayaran yang efisien, cepat, aman dan handal, Bank Indonesia secara terus menerus melakukan pengembangan sesuai dengan acuan yang ditetapkan yaitu Blue Print Sistem Pembayaran Nasional. Pengembangan tersebut direalisasikan dalam bentuk kebijakan dan ketentuan yang diarahkan pada pengurangan risiko pembayaran antar bank dan peningkatan efisiensi pelayanan jasa sistem pembayaran.

Pada sistem pembayaran non tunai, saat ini penyediaan layanan jasa pembayaran sebagian besar dilakukan oleh perbankan baik melalui rekening bank di Bank Indonesia, hubungan bilateral antar bank maupun melalui jaringan internal bank yang dimilikinya. Layanan pembayaran dana antar nasabah tersebut biasanya dilakukan melalui transfer elektronik, sistem kliring maupun melalui sistem Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (BI-RTGS). Dari sisi piranti pembayaran, secara historis sistem pembayaran non tunai di Indonesia didominasi oleh piranti pembayaran berbasis warkat, namun dalam perkembangannya piranti elektronik mulai banyak berperan terutama sejak dioperasikannya sistem BI-RTGS pada bulan November untuk penyelesaian transaksi bernilai besar atau urgent.

Sementara itu dalam kaitannya dengan pengawasan sistem pembayaran, Bank Indonesia memiliki tanggung jawab agar masyarakat luas dapat memperoleh jasa sistem pembayaran yang efisien, cepat, tepat dan aman. Fungsi pengawasan sistem pembayaran ini selain berwenang untuk memberikan izin operasional terhadap pihak yang menyelenggarakan kegiatan di bidang sistem pembayaran juga berwenang untuk melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan sistem pembayaran baik yang dilakukan oleh Bank Indonesia maupun pihak lain di luar Bank Indonesia.

PILAR 3. MENGATUR DAN MENGAWASI BANK

Dalam rangka tugas mengatur dan mengawasi perbankan, Bank Indonesia menetapkan peraturan, memberikan dan mencabut izin atas kelembagaan atau kegiatan usaha tertentu dari bank, melaksanakan pengawasan atas bank, dan mengenakan sanksi terhadap bank sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Dalam pelaksanaan tugas ini, Bank Indonesia berwenang menetapkan ketentuan-ketentuan perbankan dengan menjunjung tinggi prinsip kehati-hatian.

Berkaitan dengan kewenangan di bidang perizinan, selain memberikan dan mencabut izin usaha bank, Bank Indonesia juga dapat memberikan izin pembukaan, penutupan dan pemindahan kantor bank, memberikan persetujuan atas kepemilikan dan kepengurusan bank, serta memberikan izin kepada bank untuk menjalankan kegiatan-kegiatan usaha tertentu.

Di bidang pengawasan, Bank Indonesia melakukan pengawasan langsung maupun tidak langsung. Pengawasan langsung dilakukan baik dalam bentuk pemeriksaan secara berkala maupun sewaktu-waktu bila diperlukan. Pengawasan tidak langsung dilakukan melalui penelitian, analisis dan evaluasi terhadap laporan yang disampaikan oleh bank.

:: Upaya Restrukturisasi Perbankan

Sebagai upaya membangun kembali kepercayaan masyarakat terhadap sistem keuangan dan perekonomian Indonesia, Bank Indonesia telah menempuh langkah restrukturisasi perbankan yang komprehensif. Langkah ini mutlak diperlukan guna memfungsikan kembali perbankan sebagai lembaga perantara yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi, disamping sekaligus meningkatkan efektivitas pelaksanaan kebijakan moneter.

Restrukturisasi perbankan tersebut dilakukan melalui upaya memulihkan kepercayaan masyarakat, program rekapitalisasi, program restrukturisasi kredit, penyempurnaan ketentuan perbankan, dan peningkatan fungsi pengawasan bank.



PSIKOLOGY INDUSTRY

KONFLIK DALAM INDUSTRI/ORGANISASI

Konflik merupakan suatu gejala yang umumnya muncul sebagai akibat dari interaksi manusia dalam hidup bermasyarakat. Konflik akan timbul ketika terjadi persaingan baik individu maupun kelompok. Konflik juga bisa dipicu karena adanya perbedaan pendapat antara komponen-komponen yang ada di dalam masyarakat membuatnya saling mempertahankan ego dan memicu timbulnya pertentangan.
Konflik dapat berupa perselisihan adanya ketegangan atau munculnya kesulitan-kesulitan lain di antara dua pihak atau lebih. Konflik sering menimbulkan sikap oposisi antar kedua belah pihak, sampai kepada mana pihak-pihak yang terlibat memandang satu sama lain sebagai pengahalang dan pengganggu tercapainya kebutuhan dan tujuan masing-masing. Bukan hanya di masyarakat konflik juga bisa terjadi di satuan kelompok masyarakat terkecil, keluarga, seperti konflik antar saudara atau suami-istri.
Menurut Dr. Robert M.Z. Lawang konflik adalah perjuangan untuk memperoleh nilai, status, kekuasaan, dimana tujuan dari mereka yang berkonflik, tidak hanya memperoleh keuntungan, tetapi juga untuk menundukkan saingannya.
Konflik di dunia sangat banyak sekali, contoh nya :
Seorang pekerja buruh ingin mempunyai hidup yang lebih sejahtera dengan melakukan demo untuk meminta kenaikan gaji. Di sisi lain pemilik perusahaan harus berfikir dua kali karena tidak adanya skill atau kemampuan tambahan yang ada pada pekerja nya sebagai ganti.
Jadi seorang pekerja harus memandang sebuah persoalan dari berbagai sudut dan mencari cara baru untuk memecahkan masalahnya.

Faktor-faktor penyebab terjadinya konflik :
1.Perbedaan Antar perorangan
Perbedaan ini dapat berupa perbedaan perasaan, pendirian, atau pendapat. Hal ini mengingat bahwa manusia adalah individu yang unik atau istimewa, karena tidak pernah ada kesamaan yang baku antara yang satu dengan yang lain.
Perbedaan-perbedaan inilah yang dapat menjadi salah satu penyebab terjadinya konflik sosial, sebab dalam menjalani sebuah pola interaksi sosial, tidak mungkin seseorang akan selalu sejalan dengan individu yang lain. Misalnya dalam suatu diskusi kelas, kamu bersama kelompokmu kebetulan sebagai penyaji makalah. Pada satu kesempatan, ada temanmu yang mencoba untuk mengacaukan jalannya diskusi dengan menanyakan hal-hal yang sebetulnya tidak perlu dibahas dalam diskusi tersebut. Kamu yang bertindak selaku moderator melakukan interupsi dan mencoba meluruskan pertanyaan untuk kembali ke permasalahan pokok. Namun temanmu (si penanya) tadi menganggap kelompokmu payah dan tidak siap untuk menjawab pertanyaan. Perbedaan pandangan dan pendirian tersebut akan menimbulkan perasaan amarah dan benci yang apabila tidak ada kontrol terhadap emosional kelompok akan terjadi konflik.

2. Perbedaan Kebudayaan
Perbedaan kebudayaan mempengaruhi pola pemikiran dan tingkah laku perseorangan dalam kelompok kebudayaan yang bersangkutan. Selain perbedaan dalam tataran individual, kebudayaan dalam masing-masing kelompok juga tidak sama. Setiap individu dibesarkan dalam lingkungan kebudayaan yang berbeda-beda. Dalam lingkungan kelompok masyarakat yang samapun tidak menutup kemungkinan akan terjadi perbedaan kebudayaan, karena kebudayaan lingkungan keluarga yang membesarkannya tidak sama. Yang jelas, dalam tataran kebudayaan ini akan terjadi perbedaan nilai dan norma yang ada dalam lingkungan masyarakat. Ukuran yang dipakai oleh satu kelompok atau masyarakat tidak akan sama dengan yang dipakai oleh kelompok atau masyarakat lain.
Apabila tidak terdapat rasa saling pengertian dan menghormati perbedaan tersebut, tidak menutup kemungkinan faktor ini akan menimbulkan terjadinya konflik sosial. Contohnya seseorang yang dibesarkan pada lingkungan kebudayaan yang bersifat individualis dihadapkan pada pergaulan kelompok yang bersifat sosial. Dia akan mengalami kesulitan apabila suatu saat ia ditunjuk selaku pembuat kebijakan kelompok. Ada kecenderungan dia akan melakukan pemaksaan kehendak sehingga kebijakan yang diambil hanya menguntungkan satu pihak saja. Kebijakan semacam ini akan di tentang oleh kelompok besar dan yang pasti kebijakan tersebut tidak akan diterima sebagai kesepakatan bersama. Padahal dalam kelompok harus mengedepankan kepentingan bersama. Di sinilah letak timbulnya pertentangan yang disebabkan perbedaan kebudayaan.
Contoh lainnya adalah seseorang yang berasal dari etnis A yang memiliki kebudayaan A, pindah ke wilayah B dengan kebudayaan B. Jika orang tersebut tetap membawa kebudayaan asal dengan konservatif, tentu saja ia tidak akan diterima dengan baik di wilayah barunya. Dengan kata lain meskipun orang tersebut memiliki pengaruh yang kuat, alangkah lebih baik jika tetap melakukan penyesuaian terhadap kebudayaan tempat tinggalnya yang baru.

3. Bentrokan Kepentingan
Bentrokan kepentingan dapat terjadi di bidang ekonomi, politik, dan sebagainya. Hal ini karena setiap individu memiliki kebutuhan dan kepentingan yang berbeda dalam melihat atau mengerjakan sesuatu. Demikian pula halnya dengan suatu kelompok tentu juga akan memiliki kebutuhan dan kepentingan yang tidak sama dengan kelompok lain. Misalnya kebijakan mengirimkan pemenang Putri Indonesia untuk mengikuti kontes ‘Ratu Sejagat’ atau ‘Miss Universe’. Dalam hal ini pemerintah menyetujui pengiriman tersebut, karena dipandang sebagai kepentingan untuk promosi kepariwisataan dan kebudayaan. Di sisi lain kaum agamis menolak pengiriman itu karena dipandang bertentangan dengan norma atau adat ketimuran (bangsa Indonesia). Bangsa Indonesia yang selama ini dianggap sebagai suatu bangsa yang menjunjung tinggi budaya timur yang santun, justru merelakan wakilnya untuk mengikuti kontes yang ternyata di dalamnya ada salah satu persyaratan yang mengharuskan untuk berfoto menggunakan swim suit (pakaian untuk berenang).

4. Perubahan Sosial yang Terlalu Cepat di dalam Masyarakat

Perubahan tersebut dapat menyebabkan terjadinya disorganisasi dan perbedaan pendirian mengenai reorganisasi dari sistem nilai yang baru. Perubahan-perubahan yang terjadi secara cepat dan mendadak akan membuat keguncangan proses-prosessosial di dalam masyarakat, bahkan akan terjadi upaya penolakan terhadap semua bentuk perubahan karena dianggap mengacaukan tatanan kehidupan masyarakat yang telah ada. Sebenarnya perubahan adalah sesuatu yang wajar terjadi, namun jika terjadinya secara cepat akan menyebabkan gejolak sosial, karena adanya ketidaksiapan dan keterkejutan masyarakat, yang pada akhirnya akan menyebabkan terjadinya konflik sosial.

OFFICE MANAGEMENT PRACTICE

I. Pengertian dan Lingkupan Office Management
Istilah office administration (administrasi perkantoran) dan office management (manajemen perkantoran) dipakai silih berganti dengan arti yang sama. Perkataan administrasi dan manajemen umumnya dianggap sebagai kata-kata sepadan. Hal itu misalnya ditegaskan oleh satu terbitan Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai berikut :
“The term administration and management are more being used synonymously. While the term Administration has been applied more to that of business enterprise, there has been a tendency in recent time for Management to be used to a greater degree in public affairs. This is probably because of the increasing application of business management practices in the field of public administration.”
(Istilah-istilah Administrasi dan manajemen makin lama makin banyak dipakai secara searti. Walaupun istilah Administrasi telah diterapkan banyak bagi tindakan dalam urusan-urusan Negara dan istilah manajemen lebih banyak bagi urusan perusahaan-perusahaan, pada waktu akhir-akhir ini terdapat kecenderungan untuk Manajemen digunakan dalam derajat yang lebih luas bagi urusan-urusan Negara. Hal ini terjadi mungkin karena penerapan praktek-praktek manajemen perusahaan yang makin meningkat di bidang Admistrasi Negara.)
Yang kini perlu dijelaskan adalah pengertian itu sendiri, dalam kepustakaan telah dirumuskan berbagai definisi office management oleh para ahli, diantaranya sebagai berikut :
a) W.H. Evans
Kita dapat mendefinisikan Administrasi Perkantoran sebagai fungsi yang menyangkut manajemen dan pengarahan semua tahap operasi perusahaan yang mengenai pengolahan bahan keterangan, komunikasi, dan ingatan organisasi.
b) Arthur Grager
Manajemen perkantoran adalah fungsi tata penyelenggaraan terhadap komunikasi dan pelayanan warkat dari suatu organisasi.
c) William Leffingwell & Edwin Robinson
Manajemen perkantoran sebagai suatu fungsi adalah cabang dari seni ilmu dan manajemen yang berkenaan dengan pelaksanaan pekerjaan perkantoran secara efisien, bilamana dan dimana pun pekerjaan itu harus dilakukan
d) Littlefield & Peterson
Istilah manajemen perkantoran akan dipakai dalam arti luas, ini akan dianggap meliputi manajemen mengenai pekerjaan perkantoran dimanapun dan oleh siapapun dilakukan.
e) John Neuner & Benjamin Haynes
Berdasarkan alas an ini manajemen perkantoran mencakup bidang yang lebih sempit daripada yang umumnya dikandung oleh istilah manajemen perkantoran untuk sebagian besar berkenaan dengan pengawasan perkantoran.
f) Hal Nourse
Tampaknya bagi kami manajemen perkantoran dalam arti yang lebih luas dapat mencakup tidak hanya fungsi-fungsi pelayanan perkantoran yang telah diterima pada umumnya, melainkan juga bidang-bidang mengenai control fungsional dan pengarahan administrative terhadap kebanyakan pekerjaan kertas dan tulis.
g) Edwin Robinson
Manajemen perkantoran berkenaan dengan pengarahan dan pengawasan terhadap pekerjaan perkantoran.
h) William Spiregell & Ernest Davies
Manajemen perkantoran adalah pengarahan menyeluruh terhadap aktivitas aktivitas tulis sebagaiman dibedakan dari aktivitas-aktivitas seperti pengangkutan, kepabrikan, pergudangan dan penjualan.
Fungsi yang disebut manajemen perkantoran menurut para ahAli itu meliputi rangkaian aktivitas yang berikut :
·         Manajemen dan pengarahan
·         Tata penyelenggaraan
·         Manajemen
·         Pengawasan
·         Pengendalian dan pengarahan
·         Pengarahan dan pengawasan
·         Perncanaan, pengendalian, dan pengorganisasian serta pergerakan
Edwin Robinson menyebutkan bahwa selain pekerjaan perkantoranmasih ada 4 faktor lainnya yang tersangkut oleh manajemen perkantoran yaitu pegawai perkantoran, material perlengkapan, persyaratan, dan metode dari office work, sedang menurut John H. Mc Donald fungsi office management bertalian dengan 6 hal yang berikut :
1.      Kepegawaian perkantoran
2.      Metode perkantoran
3.      Perlengkapan perkantoran
4.      Factor-faktor fisis dalam kantor
5.      Biaya perkantoran
6.      Haluan perkantoran
Charles O. Libbey yang membaginya dalam 9 bidang sebagai berikut :
1.      Office Space (Ruang Perkantoran)
2.      Communications (komunikasi)
3.      Office Personnel (Kepegawaian Perkantoran)
4.      Furniture and Equipment (Perabotan dan Perlengkapan)
5.      Appliances and Machines (Peralatan dan Mesin)
6.      Supplies and Stationery (Perbekalan dan Keperluan tulis)
7.      Methods (Metode)
8.      Records (Warkat)
9.      Executive Control (Komtrol Pejabat Pimpinan)
§ Manajer Administrasi
terlibat dengan hal-hal berikut : perencanaan; analisis organisasi; analisis system dan desain; desain bentuk dan control; hubungan personalia; analisis jabatan; prosedur komunikasi tertulis dan lisan; desain tata ruang dan kantor; pembelian dan pengendalian mesin kantor; penyediaan perabot dan suplai; metode kerja yang efisien; pengeposan (mailing); pengarsipan (filing); reproduksi.
Perubahan ekonomoi mempengaruhi banyak bidang, terutama kenyataan bahwa Negara-negara berkembang tengah mengambil bagian yang lebih besar dari produksi manufaktur. Untuk memerangi barang impor dengan biaya tenaga kerja yang rendah, perusahaan melakukan investasi besar dalam otomatisasi yang tentunya saja menimbulkan kecemasan pada banyak orang yang takut kehilangan pekerjaan.
Implikasinya bagi manajer adalah bahwa bila kelompok ini tidak memperoleh ganjaran pribadi dan pemenuhan yang mereka inginkan, maka mereka mungkin bekerja lebih sedikit dan mencari pemenuhan dalam pengejaran yang lain. Manajer dan administrator masa datang yang cakap mungkin termotivasi lebih sedikit oleh janji bayaran ekstra atau promosi untuk pelaksanaan kerja yang baik daripada oleh peluang untuk meluaskan dan menerima kendali yang lebih besar dalam pekerjaan mereka. Kini, kualifikasi sarjana atau yang lebih tinggi berlipat dua, maka terjadi penurunan dalam hal wewenang. Keputusan dari atas kini bahkan semakin dipertanyakan oleh tingkat yang lebih rendah dalam hierarki.
§ Manajemen Kantor
adalah seni membimbing personel kantor dalam menggunakan sarana yang sesuai dengan lingkungannya demi mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Lingkungan dalam manajemen kantor berhubungan dengan factor luar seperti : perusahaan yang dilayani kantor; industri atau kegiatan lain dimana perusahaan terletak didalamnya; adapt dan hokum komunitas dimana perusahaan beroperasi.
Manajemen kantor harus mengambil manfaat terbaik dari bangunan, metode, computer, peralatan serta teknik lain. Sarana baru selalu dikembangkan dan harus diterapkan setiap kali akan menghasilkan efisiensi atau keefektifan yang lebih besar.
Pada dasarnya, esensi manajemen merupakan kepemimpinan atas manusia, dan sasaran akhirnya tetap melayani umat manusia.
§ Uraian Pekerjaan Manajer Kantor
Manajer kantor bertanggung jawab terhadap direktur administrasi. Manajer kantor bertanggung jawab atas pelaksanaan fungsi yang efektif dan ekonomis dari pelayanan administrasi perusahaan. Berikut ini adalah uraian pekerjaan manajer kantor :
1.      untuk menjamin bahwa sumber daya kantor digunakan secara efisien dan ekonomis;
2.      untuk menjamin sumber daya yang memadai tersedia untuk memenuhi kebutuhan kantor perusahaan;
3.      untuk menyiapkan anggaran dan estimasi serta memastikan bahwa prosedur ditetapkan untuk mengendalikan keluaran (output) dan pengeluaran berdasarkan anggaran;
4.      untuk menegakkan system dan prosedur kantor guna menjamin penyediaan informasi secara efisien untuk pengambilan keputusan manajemen;
5.      untuk mengatur perekrutan, seleksi dan prosedur pelatihan bagi personel untuk memenuhi kebutuhan sekarang dan masa datang;
6.      untuk menjamin suatu system komunikasi yang efektif guna memenuhi kebutuhan pribadi dan operasional;
7.      untuk menegakkan dan mempertahankan system yang formal dan informal untuk konsultasi staf yang efektif dan untuk menjamin keselamatan, kesehatan, kesehatan, dan kesejahteraan personel kantor.
8.      untuk mempertahankan jalannya kantor secara efisien dengan definisi yang jelas dari tanggung jawab dan tugas bawahan serta mempertahankan koordinasi dan kerjasama antar staff.
2. Tugas dan Persyaratan Manajer Administratif
Manajemen Administratif adalah cabang manajemen yang menyangkut fungsi pelayanan :
·         Ø Memperoleh keterangan
·         Ø Mencatat keterangan
·         Ø Menganalisa keterangan
·         Ø Menyusun rencana
·         Ø Melakukan komunikasi
Badi keperluan pimpinan perusahaan (atau sesuatu organisasi pada umumnya) dalam menjaga kekayaan, melancarkan urusan, dan mencapai tujuan perusahaan itu.
The Institute od Administrative Management mencantumkan efisiensi sebagai suatu tujuan yang perlu dilakukan oleh setiap anggotanya (yakni para manajer administrative) yakni demgam jalan :
a.      Memberikan pelayanan yang ia bertanggung jawab sesuai dengan jadwal yang di haruskan
b.      Memberikan pelayanan-pelayanannya sesuai dengan sesuatu haluan control, keamanan atau lainnya yang di tetapkan oleh pucuk pimpinan
c.       Memberikan pelayanan-pelayanannya dengan efisiensi tehnis dan penghematan yang seharusnya, memperoleh bantuan yang efektif dari pegawai-pegawai bawahan dan rekan-rekan serta mempergunakan secara efektif sarana yang tersedia baginya.
Secara garis besar lingkupan tugas manajer perkantoran dapat digolongkan dalam bidang-bidang dibawah ini yang merupakan pula garis besar tugas seorang manajer administrative :
                   i.      Pekerjaan perkantoran pada umumnya
                 ii.      Sistem perkantoran
               iii.      Organisasi perkantoran
               iv.      Komunikasi perkantoran
                 v.      Pelapor manajerial
               vi.      Manajemen kearsipan
             vii.      Kontrol perkantoran
           viii.      Penyederhanaan pekerjaan perkantoran
               ix.      Tata ruang perkantoran
                 x.      Perlengkapan perkantoran
               xi.      Studi perkantoran
Menurut Prof. George terry dari amerika serikat misalnya tidak kurang daripada 12 basic qualifications ( kecakapan dasar ) bagi seorang office manager seperti dibawah ini :
                   i.      Executive ability (kemampuan pejabat pimpinan)
                 ii.      A practical background (latihan manajerial)
               iii.      Ability to express onself (kemampuan mengungkapkan diri)
               iv.      Managerial training (latihan manajerial)
                 v.      An open attitude (suatu sikap terbuka)
               vi.      Curiosity (keingintahuan)
             vii.      Creativeness (kreativitas)
           viii.      Sound judgment (pertimbangan sehat)
               ix.      Sales ability (kemampuan menjual gagasan)
                 x.      Patience (kesabaran)
               xi.      Emotional control (pengendalian emosi)
             xii.      Co-operativeness (kemampuan kerjasama)
J.C Denyer sebagaimana Terry juga menegaskan executive ability sebagai persyaratan utama bagi setiap office manager di masa mendatang. Hal ini dinyatakannya sebagai berikut :
“Men of greater executive ability will be required to take charge of office management, and they will need to have wider education, particurarly, in the techniques of office management.”
(Orang-orang dengan kemampuan pejabt pimpinan yang lebih besar akan diperlukan untuk memikul tanggung jawab manjemen perkantoran, dan mereka akan perlu pendidikan yang lebih luas, khususnya dalam tehnik-tehnik manajemen perkantoran.
Jadi, dewasa ini maupun di masa mendatang setiap manajer perkantoran bukanlah sekedar seorang kepala kantor, melainkan adalah suatu manajer administrative dengan kemampuan pejabat pimpinan yang besar.
SECRETARY ( SEKERTARIS )
Tugas-tugas Sekretaris
Sekretaris pribadi harus memiliki semacam pengertian tentang pentingnya korespondensi, laporan, dan instruksi yang melewati tangan mereka. Mereka berkewajiban melaksanakan tugas sebagai berikut :
1.menerima tamu dan-bila perlu-, menolak mereka dengan sopan;
2.menerima dan memberi pesan secara lisan atau via telepon, dengan pengertian akan makna pesan tersebut;
3.menyusun jawaban rutin untuk surat dan memorandum;
4.memberi tanda baca dan memperbaiki gramatika sewaktu menyalin dikte;
5.mengurus system arsip;
6.membuat buku harian perjanjian, dan memastikan bahwa perjanjian tersebut dipenuhi atau ada tindakan lain yang sesuai;
7.mengoperasikan system peringatan untuk memastikan bahwa pekerjaan yang penting dilaksanakan pada waktu yang semestinya;
8.mengatur perjalanan bisnis, membuat reservasi, mendapatkan tiket, dan menyiapkan rencana perjalanan;
9.mengatur rapat dengan menghubungi sejumlah eksekutif atau sekretaris mereka untuk menentukan tanggal yang cocok untuk mereka semua.
Di beberapa perusahaan, sekretaris pribadi senior dilatih untuk bertindak sebagai asisten pribadi agar membebaskan eksekutif dari pekerjaan yang harus ia lakukan secara pribadi. Dalam konteks tersebut, asisten pribadi harus dapat mengerjakan hal-hal berikut :
1.mengumpulkan dan menyusun informasi dari dalam dan dari luar perusahaan;
2.membuat draft laporan, memorandum, dan sebagainya untuk eksekutif;
3.membuat draft proposal untuk dirubah atau disetujui oleh eksekutif;

4.bertindak sebagai sekretaris dalam rapat manajemen, membuat draft agenda, risalah, dan sebagainya;